Resensi : Pengertian Resensi, Struktur, Unsur dan Contoh Resensi Novel

Haloo, kali ini mimin mau ngasih ilmu soal resensi. Apa yang dimaksud resensi itu?

Pengertian resensi buku

Resensi adalah memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, memberikan ulasan, membahas, mengkritik ataupun meringkas. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku bertujuan menginformasikan apa saja yang termuat dalam buku itu secara sekilas kepada orang lain. Dalam pengertian yang lain, resensi adalah suatu karangan yang mengungkap penilaian terhadap suatu buku, karya seni, atau karya cipta. Isi dari resensi adalah kegiatan mengulas atau menilai dari suatu buku atau karya seni tertentu.

Struktur resensi buku

Struktur resensi adalah unsur-unsur yang harus disertakan dari sebuah buku kedalam resensi tersebut. Unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
Judul resensi    : Judul resensi harus selaran dengan keseluruhan isi resensi.
Data buku        : Judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal buku.
Pembukaan     : Memperkenalkan pengarangnya, karyanya berbentuk apa, dan prestasi apa saja yang diperoleh.
Isi pernyataan  : Berisi sinopsis, ulasan singkat buku, keunggulan buka, kelemahan buku, rumusan kerangka buku, dan tinjauan bahasa.
Penutup            : Berisi saran atau pernyataan buku itu penting untuk siapa dan mengapa. Penutup ini hampir mirip dengan kesimpulan dari keseluruhan resensi yang dibuat.

Nih mimin kasih contohnya juga, biar langsung paham. Ok?

Contoh resensi buku/novel

Resensi adalah memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, memberikan ulasan, membahas, mengkritik ataupun meringkas. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku bertujuan menginformasikan apa saja yang termuat dalam buku itu secara sekilas kepada orang lain. Dalam pengertian yang lain, resensi adalah suatu karangan yang mengungkap penilaian terhadap suatu buku, karya seni, atau karya cipta. Isi dari resensi adalah kegiatan mengulas atau menilai dari suatu buku atau karya seni tertentu. Contoh resensi novel
Contoh Resensi Novel Amangkurat

Judul Resensi: Mengupas Novel Sejarah Mataram
Data Buku
Identitas Buku
Judul Buku : Amangkurat
Penulis       : Ardian Kresna
Penerbit     : DIVA Press
Kota Terbit : Yogyakarta
Cetakan     : I, November 2012
Tebal         : 448 halaman

Pembukaan
Amangkurat merupakan novel karangan Ardian Kresna. Penulis handal yang telah banyak menghasilkan karya novel sejarah ataupun pewayangan misalnya Dunia Semar, Sinta obong, Punakawan menggugat, dan masih banyak lagi, tak terkecuali novel Amangkurat ini.

Isi Pernyataan
Sinopsis Novel Amangkurat
Novel ini mengisahkan tentang bagaimana kondisi kerajaan Mataram, terutama setelah wafatnya sang pembawa kejayaan yakni Sultan Agung, dan dimulainya era baru di bawah kepemimpinan Amangkurat. Sang raja dengan gaya pemerintahan yang keras dan bengis. Setiap kebijakannya hanya bertujuan untuk kepentingannya sendiri, tanpa mempedulikan bagaimana kondisi rakyatnya.
Keadaan semakin diperburuk setelah Sang Amangkurat sepakat untuk bekerja sama dengan kompeni Belanda. Yang mana dulu, ayahnya, Sultan Agung, memusuhi pihak kompeni itu, sekarang malah dijadikan teman akrab. Hal ini menjadi titik awal timbulnya rasa resah dan ketidakpercayaan para kawula terhadap sang Amangkurat. Akan tetapi, sang Amangkurat justru melakukan cara licik untuk menyingkirkan petinggi-petinggi yang tidak sependapat dengan dirinya.
Gaya pemerintahan itu menyulut ketidaksukaan banyak pihak, tak terkecuali Kesunanan Cirebon, yang selama ini menjadi sekutu Mataram. Untuk mempererat kembali hubungan yang merenggang, Amangkurat meminta putra sulungnya, Raden Mas Tejoningrat, mempersunting putri Cirebon. Tapia pa hendak dikata, cinta tak bias dipaksa. Pertunangan itu gagal, dan membuat Sang Amangkurat marah dan mencabut gelar Putra Mahkota dari Raden Mas Tejoningrat.
Pencabutan gelar itu menjadi titik tolak dimulainya perebutan tahta di antara banyak pihak, dengan kepentingannya masing-masing. Mulai dari keluarga istana, sampai petinggi-petinggi daerah bawahan yang memang tidak suka dengan Amangkurat. Sejak saat itu, banyak terjadi pemberontakan yang dilakukan di daerah-daerah bawahan yang sudah tidak betah lagi dan ingin melepaskan diri.
Terlepas dari kebijakan Amangkurat yang sepihak ditambah dengan kebijakannya yang bekerja sama dengan pihak Belanda, yang pada akhirnya justru mengambil banyak keuntungan dan mencampuri urusan-urusan kerajaan membuat banyak pihak sepakat untuk menggulingkan kekuasaan.
Diawali dengan meninggalnya Ratu Truntum, istri kesayangan Amangkurat karena diracun, pemberontakan menjadi semakin membara. Dibawah pimpinan Trunojoyo, yang memang mendapat banyak simpati dari kawula-kawula lain, wilayah Mataram berhasil dikuasai, dan Amangkurat berhasil dipojokkan, akhirnya mau tidak mau ia harus bekerja sama dengan VOC untuk melawan Trunojoyo.
Kerja sama ini justru menguntungkan VOC, karena dengan kerja sama itu, maka VOC secara tidak langsung membuat Mataram tunduk dan Jawa berhasil dikuasai. Dan diakhir pergolakan ini, VOC berhasil menumpas pemberontakan Trunojoyo, serta membuat Mataram masih tetap ada, dengan raja barunya, Raden Mas Tejoningrat, dengan gelar Sunan Amangkurat Amral, setelah sang ayah, Amangkurat, meninggal.
Berakhirlah kedigdayaan Mataram yang dibangun dengan susah payah oleh Sultan Agung. Kerajaan memang masih ada, tapi benar-benar dibawah pengaruh VOC.

Kelebihan dan Kekurangan Novel Amangkurat

Kelebihan : Novel ini sanggup membawa si pembaca hanyut merasakan bagaimana kondisi kerajaan zaman dulu, lengkap dengan intrik-intrik persoalan didalamnya yang memang membuat ide cerita serasa hidup.

Kekurangan : Terdapat kata-kata yang sulit untuk dipahami, terutama istilah-istilah Jawa Kuno dan Bahasa Belanda yang tidak disertai terjemahan didalamnya.

Penutup

Kesimpulan
Novel ini sangat bagus dan menarik, terutama bagi para penikmat sejarah, karena novel ini dikemas dalam ide cerita sederhana tapi dapt membuat pembaca hanyut dan seolah-olah ikut menyaksikan secara langsung setiap kejadian cerita, sehingga menjadi paham betul bagaimana sejarah salah satu kerajaan besar Indonesia, yakni Mataram. Novel ini sangat pas dibaca oleh penikmat sejarah ataupun genre history, walaupun penikmat genre yang lain juga dapat menikmatinya karena kekompleksitas isi ceritanya.

Itu tadi contoh resensi novel Amangkurat, bagaimana resensi yang baik yaitu dengan memperhatikan tiap struktur dari resensi tersebut dan bersikap objektif dalam menulisnya.
Menentukan kelebihan dan kelemahan buku secara keseluruhan dan tidak hanya dalam satu sisi.

Terimakasih yang telah berkunjung.
STAY HEALTHY ALL.

1 Komentar untuk "Resensi : Pengertian Resensi, Struktur, Unsur dan Contoh Resensi Novel"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel